Tanpa disadari, menghakimi lebih banyak dilakukan orang tanpa memahami sesuatu dengan benar. Hal ini banyak terjadi pada orang dengan HIV (ODHIV) dan orang dengan AIDS (ODHA). Stigmatisasi dan diskriminasi dilakukan oleh pihak-pihak yang justru tidak memiliki pemahaman yang cukup.
Stigma bahwa ini adalah penyakit kutukan yang dapat ditularkan dengan saling bersentuhan tidak benar. Ketidakpahaman ini melahirkan sikap menolak tanpa alasan terhadap kehadiran ODHA/ODHIV di sekitar lingkungan tempat tinggal. Padahal penularannya tidaklah seperti itu.
Hal ini jelas menjadi beban tersendiri bagi ODHA/ODHIV yang justru menjadi beban mental lain. Tekanan ini bukan hanya dari masyarakat umum, keluarga yang tidak punya pemahaman yang baik pun menjadi bisa menjadi penyebab depresi bagi mereka. Banyak ODHA meninggal bukan karena penyakit itu tetapi karena perlakuan orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Mama Rawat Ko Untuk Jadi Perawat
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS Acquired Immuno Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Dengan pengobatan tertentu, HIV dapat diperlambat perkembangannya di dalam tubuh. Memang belum dapat sembuh tetapi dengan pengobatan teratur, ODHIV dapat hidup normal
Baca Juga: 21 Mahasiswa Baru Resmi Diterima IPMY Yogyakarta
Faktor dan Resiko HIV dan AIDS
Kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain:
- Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis maupun heteroseksual.
- Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
- Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
- Pengguna narkotika suntik.
- Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.
Artikel Terkait
Maruli Togatorop: Semua Beresiko Terpapar HIV
Empat Unsur Penularan HIV