• Jumat, 29 September 2023

Kematian Thom Beanal, Titik Darah Penghabisan Perjuangan Papua Merdeka

- Rabu, 31 Mei 2023 | 23:38 WIB
Thom Beanal, Aktivis dan Pejuang Papua Merdeka (Sumber foto: viva.co.id, Rabu, 14 Juli 2010)
Thom Beanal, Aktivis dan Pejuang Papua Merdeka (Sumber foto: viva.co.id, Rabu, 14 Juli 2010)

Oleh: Michael Tenor*

Rakyat Bangsa Papua tidak asing lagi soal kepergian Bapak Theis Hiyo Eluay yang dibunuh oleh Kopassus atas tumbal Otonomi Khusus 2001, juga meninggalnya Agus Alue Alua yang diincar atas tuduhan sebagai bagian dari anathomi separatis Papua pada tahun 2011. Dan kini, tahun 2023, menyusul Thom Beanal.

Meninggalnya Theis Hiyo Eluay, Agus Alue Alua maupun Thom Beanal adalah titik pemghabisan darah untuk perjuangan Papua Merdeka.

Baca Juga: Mengenal Lucky Dube dengan Musik Perlawanannya

Bumi Papua telah mendengar Thom Beanal meninggal di Rumah Sakit Santa Elizabeth, Singapura pada 29 Mei 2023, pukul 02:00 siang. Diduga bahwa Thom telah lama menderita sakit setelah meninggalkan jabatannya sebagai Ketua Presidium Dewan Papua pada tahun 2002 hingga 2006 di West Papua.

Kisah Hidup

Kisah hidup lengkapnya kurang diketahui namun menurut penjelasan dari teman baiknya yaitu Piet Maturbongs dan tulisan Agus Alue Alua, diketahui beberapa hal mengenai kisah perjalanan hidupnya yang menunjukkan Bapak Thom adalah seorang pejuang Papua yang lahir dari rahim pendidikan Katolik.

Piet Maturbongs menceritakan bahwa Thom Beanal adalah sahabat akrabnya sejak di Kokonao, Mimika Barat. Thom Beanal pernah studi di ODO atau Opleiding voor Volkschool Onderwyzer di Fakfak yang didirikan oleh Pater Oscar Gramers, OFM pada tahun 1950. Kemudian menekuni dan tamat di SGB Nabire dan melanjutkan studi tingkat atasnya di SGA bersama Piet teman baiknya.

SGP merupakan Sekolah SMA YPPK Taruna Bakti Jayapura (Kini) yang dahulunya adalah SPG Taruna Bakti. SGB Taeruna Baktu dan ODO yang dibuka pertama di Fakfak kemudian pindah ke Nabire, Kokonao dan kemudian Lembah Heram, Waena, Kota Jayapura.

Setelah tamat, Thom Beanal dan Piet Maturbongs ditugaskan sebagai guru di Wamena pada tahun 1963. Thom sendiri mengajar para Wenewolok dan Piet  (rekan Thom) mengajar di SD YPPK Musatfak, Kabupaten Jayawijaya, Papua (Kini Papua Pegunungan).

Baca Juga: Natal dan Jalan Pembebasan

Setelah 4 tahun mengajar, pada tahun 1967-1968, Thom bertugas lagi sebagai guru di SD YPPK Mapiha. Kemudian tepat pada tahun 1969, Para Uskup Regio Papua mendirikan Akademi Teologi Katolik yang sekarang disebut Sekolah Tinggi Filsafat Teologi "Fajar Timur" di Abepura, Jayapura, Papua.

Akademi ini didirikan untuk para calon imam maupun awam katekis karena itu, Piet Maturbongs dan Thom Beanal yang lama bertugas sebagai guru dipanggil untuk melanjutkan studi di Akademi Teologi Katolik (ATK) bersama 8 mahasiswa lainnya.

Mereka berdua studi dan tinggal sekamar hingga tamat pada tahun 1972. Namun pada saat perpisahannya, Thom Benal tidak hadir karena telah dipilih menjadi DPRD.

Halaman:

Editor: Manfred Kudiai

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hukum Tanah Setempat

Rabu, 20 September 2023 | 12:00 WIB

Berkolektiflah Kaum Milenial

Minggu, 10 September 2023 | 17:54 WIB

RLS dan Investasi

Rabu, 19 Juli 2023 | 23:17 WIB

Tanah Adat: Tanpamu Aku Rapuh

Jumat, 5 Mei 2023 | 10:00 WIB

Mengapa Saya Menjadi Agnostik?

Selasa, 11 April 2023 | 12:00 WIB

Apa Arti Kamis Putih?

Kamis, 6 April 2023 | 18:43 WIB

Para-para Kamp Wolker

Selasa, 14 Maret 2023 | 21:47 WIB
X