• Jumat, 29 September 2023

Modernisasi Belum Tentu Membuat Bahagia

- Sabtu, 10 Desember 2022 | 08:22 WIB
Laki-laki Papua Menggunakan Koteka dalam Sebuah Kegiatan (Doc. Frengki Ilintamon)
Laki-laki Papua Menggunakan Koteka dalam Sebuah Kegiatan (Doc. Frengki Ilintamon)

Oleh : Frengki Ilintamon*

Budaya adalah rumah, tempat kita pulang dari perjalanan yang jauh, tempat kita dididik oleh orang tua, tempat kita mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Budaya adalah mama yang diutus oleh Tuhan untuk kita bisa merasakan cinta kasihnya.

Koteka untuk kaum pria suku suku yang ada di Papua, lebih khusus beberapa suku pegunungan Papua  menggunakan koteka bentuknya panjang yang hanya biasa menutupi penis kemaluan seorang laki-laki. 

Bahannya menggunakan koteka diambil dari halaman rumah juga di tanam di perkebunan yang telah ditanam sebelumnya.

Baca Juga: Cerbung: Pemburu Babi (III)

Koteka adalah warisan leluhur orang Papua. Sebagai salah satu perlengkapan dalam melangsungkan hidup manusia Papua, manusia membutuhkan berbagai perlengkapan peralatan untuk mempermudah kehidupannya. 

Selanjutnya, berbagai peralatan dari yang sederhana sampai modern diciptakan, seperti alat-alat rumah tangga, produksi, transportasi, dan berbagai bentuk teknologi yang makin lama makin canggih. 

Di masyarakat suku beberapa suku di Pegunungan Papua secara keseluruhan memiliki peralatan hidup yang sama dengan peralatan hidup yang dimiliki oleh suku suku lain di Indonesia secara umum. 

Baca Juga: Masyarakat Peduli Pembangunan Pertanyakan Kelanjutan Kasus Dugaan Korupsi Bupati Boven Digoel di Kejati Papua

Dalam keberlangsungan hidup masyarakat beberapa suku di Papua memiliki beberapa peralatan hidup yang digunakan oleh nenek moyang hingga saat ini masih digunakan di pedalaman selain pelajaran hidup yang modern.

Saat ini orang Papua yang menggunakan koteka, sering dianggap sebagai manusia yang ketinggalan zaman atau primitif,  bahkan dalam negara Indonesia ini dilarang menggunakan koteka Papua karena dianggap mengandung unsur pornografi. 

Sebagai anak muda Papua yang sadar dan mencintai budaya sebagai warisan leluhur, penulis sangat sedih ketika melihat larangan terhadap budaya koteka di Papua. Penulis sadar bahwa ini adalah bentuk kekerasan untuk menguasai dan menjajah pribumi atas leluhur, bentuk dari pelarangan menggunakan koteka juga sebagai salah satu upaya untuk menguasai Papua.

Baca Juga: Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Dilantik Mendagri

Jika ingin menguasi daerah orang lain maka musnahkan terlebih dahulu budaya dan adat istiadat daerah tersebut.

Halaman:

Editor: Aprila Wayar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hukum Tanah Setempat

Rabu, 20 September 2023 | 12:00 WIB

Berkolektiflah Kaum Milenial

Minggu, 10 September 2023 | 17:54 WIB

RLS dan Investasi

Rabu, 19 Juli 2023 | 23:17 WIB

Tanah Adat: Tanpamu Aku Rapuh

Jumat, 5 Mei 2023 | 10:00 WIB

Mengapa Saya Menjadi Agnostik?

Selasa, 11 April 2023 | 12:00 WIB

Apa Arti Kamis Putih?

Kamis, 6 April 2023 | 18:43 WIB

Para-para Kamp Wolker

Selasa, 14 Maret 2023 | 21:47 WIB
X