The Papua Journal - Andi Widjajanto, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menyatakan bahwa pihaknya telah memaparkan hasil tujuh putaran kajian mengenai Papua, termasuk perihal empat daerah otonomi baru (DOB) baru yang dibentuk akhir tahun lalu serta permasalahan eskalasi kekerasan di Bumi Cenderawasih itu.
Paparan yang dimulai sejak awal tahun 2023 tersebut disampaikan Lemhannas kepada beberapa kementerian seperti Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan), serta Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Daily Worker Jadi Sorotan Buruh di Bali
"Sudah tujuh putaran yang kami lakukan. Sudah dipaparkan ke Kemenko Polhukam, Kemhan, beberapa menteri, terakhir dengan Pak Wapres sudah rapat," kata Andi Widjajanto kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (04/05).
Kendati demikian, Andi Widjajanto menyatakan bahwa hasil kajian secara spesifik belum bisa disampaikan ke publik.
"Saya enggak bisa membahas substansi-nya, karena aturan kelembagaan-nya kajiannya tertutup. Hanya bisa saya sampaikan itu," katanya.
Baca Juga: Polisi Yahukimo Selidiki Kasus Pembunuhan Dua Warga Sipil
Andi Widjajanto menyampaikan bahwa Lemhannas masih akan melanjutkan kajian tersebut sesuai rencana, termasuk dalam bentuk pantauan kajian bulanan.
"Perdamaian Papua tentunya. Perdamaian dan kesejahteraan Papua," ujar Andi ketika ditanya tujuan akhir dari kajian yang dilakukan Lemhannas soal Papua tersebut.
Rencana Lemhannas melakukan kajian soal Papua diungkapkan Andi Widjajanto pada akhir tahun 2022 salah satunya untuk mengkaji kesiapan DOB di Papua yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah mengikuti Pemilu 2024 dan Pilkada Serentak 2024.
Baca Juga: Resep Sederhana Membuat Sup Makaroni
Selain soal DOB di Papua, kata Andi Widjajanto, Lemhannas akan melakukan kajian khusus terkait eskalasi kekerasan di Papua. Ia menjelaskan pihaknya akan mulai mengkaji dari gejala kekerasan terlebih dahulu.
"Baru kemudian bergerak untuk mencari akar struktural-nya di Papua, apakah akar struktural-nya ditemukan di faktor sejarah, faktor identitas atau misalnya faktor distribusi kesejahteraan," katanya di Kantor Lemhannas pada 21 Desember 2022.
Papua menjadi salah satu fokus kajian strategis Lemhannas tahun 2023 selain tujuh topik lain yakni konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, krisis, dan geopolitik.
Artikel Terkait
Mahasiswa UWM Wawancarai Mahasiswa Papua Terkait Penelitian Rasisme
LBH Papua: Oknum TNI Pelaku Mutilasi Diduga Diproses Tanpa Penelitian Jaksa dan Oditur Militer
Ketua Koalisi: Riset Penelitian Koalisi Kampus Terkait Pergeseran yang Dihadapi Masyarakat Adat
BRIN Optimistis Jadi Penyedia Naskah Kebijakan untuk Pemerintah
Kepala BRIN: Anggota IOC WESPAC Miliki Peran Strategis untuk Kemajuan Riset dan Inovasi di Indonesia