• Jumat, 29 September 2023

Gelar Bootcamp Bertajuk The Spirit of Maumere, Komunitas Berkomitmen Bangun Semangat Inklusi

- Selasa, 30 Mei 2023 | 04:00 WIB
Foto Bersama Peseta Bootcamp Bertajuk The Spirit of Maumere (Doc. Komunitas Fajar Sikka)
Foto Bersama Peseta Bootcamp Bertajuk The Spirit of Maumere (Doc. Komunitas Fajar Sikka)

The Papua Journal - Komunitas Fajar Sikka menggelar Bootcamp bertajuk “The Spirit of Maumere”, yang berlokasi di Bethesda, Desa Waira, Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka pada Sabtu-Minggu, 27-28 Mei 2023.

Tujuan kegiatan ini yaitu membangun kolaborasi lintas komunitas yang dijiwai oleh semangat inklusi.

Baca Juga: Seminar dan Diskusi Publik: Menggali Sejarah dari Pelaku Sejarah Misi Katolik di Tanah Papua

Saat membuka agenda kegiatan, Hendrika Mayora Victoria, sebagai penanggungjawab kegiatan menyatakan bahwa Bootcamp tersebut merupakan mimpi komunitas Fajar Sikka untuk membangun semangat komunitas orang muda di Sikka untuk berdiskusi, bertukar pendapat dalam merespon isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat.

“Bootcamp bertajuk The Spirit of Maumere merupakan kegiatan yang berupaya untuk membangun semangat inklusi dalam kerja-kerja komunitas, maupun di dalam kehidupan masyarakat. Karena itu, selain membagikan pengalaman serta pengetahuan, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman”, ungkap Mayora, sapaan akrabnya.

Hendrika Mayora Victoria menyatakan bahwa saat ini wacana tentang inklusi sosial menjadi tema yang menarik perhatian publik.

Baca Juga: Baik di Awal, Buruk di Akhir

Karena itu, ia berharap dalam pembangun di kabupaten Sikka, pemerintah perlu memperhatikan pemenuhan hak dasar masyarakat rentan seperti kelompok transpuan dan disabilitas, baik dalam level pengembangan sumber daya maupun infrastruktur.

“Saya berharap bahwa ke depannya, pemerintah juga perlu mempertimbangkan isu inklusi sebagai cara untuk menghargai keberagaman baik dalam level kebijakan serta pembangunan di kabupaten Sikka’, pungkas Hendrika Mayora Victoria dalam media rilis yang diterima The Papua Journal, Senin (29/05).

Sanada, Maris Key, salah satu pesertayang terlibat dalam kegiatan, dan merupakan perwakilan dari komunitas Forsadika juga memberikan tanggapan terkait kegiatan yang digelar.

Baca Juga: 7 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Yogyakarta

Saat diwawancarai, dirinya mengungkapkan bahwa dengan adanya ruang perjumpaan atar komunitas, segala harapan dan kegelisahan komunitas dapat disampaikan dan dicarikan solusi bersama.

“Saya berterima kasih kepada Komunitas Fajar Sikka yang sudah menginisiasi kegiatan ini. Harapan saya, semoga ruang ini menjadi jembatan untuk menyalurkan aspirasi terkait pemenuhan hak-hak dasar kelompok rentan di Sikka. Karena selama ini, pemerintah seolah-olah menutup mata untuk menjawab kebutuhan kami, baik itu alat bantu, maupun program pemberdayaan”, ungkap Maris Key, salah seorang penyandang disabilitas.

Bootcamp tersebut juga dihadiri oleh Eduardo Mote, Chief Executive Officer (CEO) dari Yayasan Papua Mandiri. Saat diwawancarai, beliau mengungkapkan apresiasinya atas kegiatan yang digelar ini.

Halaman:

Editor: Aprila Wayar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Greenpeace Ajak Anak Muda Jaga Bumi Lewat Festival Musik

Selasa, 26 September 2023 | 14:12 WIB

Suluh Sumurup Art Festival 2023 Digelar Besok

Rabu, 13 September 2023 | 23:23 WIB

JPU KPK Tuntut Lukas Enembe 10,5 Tahun Penjara

Rabu, 13 September 2023 | 23:12 WIB
X