Aksi Untuk Iklim Digelar di Jayapura

- Jumat, 3 Maret 2023 | 23:09 WIB
Suasana Aksi Untuk Iklim di Taman Imbi, Jayapura, Papua. Jumat (03/03). (Doc. TPJ/Manfred Kudiai/Ist)
Suasana Aksi Untuk Iklim di Taman Imbi, Jayapura, Papua. Jumat (03/03). (Doc. TPJ/Manfred Kudiai/Ist)

The Papua Journal - Aksi untuk Iklim bertajuk 'Global Climate Trike' kembali dilangsungkan di Taman Imbi, Jayapura, Papua, Jumat (03/03).

Aksi kali ini diikut serta oleh beberapa komunitas yang peduli dengan perubahan iklim di dunia.

Baca Juga: PMKRI Cabang Jayapura: Kericuhan di Wamena, Proses Hukum Tetap Dijalankan

Komunitas-komunitas tersebut diantaranya: Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala); Kementerian Lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (BEM USTJ); Komunitas Rumah Bakau Jayapura; komunitas Papua Trada Sampah; komunitas Greenpeace Indonesia; dan komunitas Jayapura Litter Pickers.

Para peserta aksi membawa brosur yang tertuliskan perubahan iklim dunia dan dampak yang sedang dialami saat ini.

Roni Tigi, Ketua BEM USTJ mengingatkan masyarakat bahwa bahwa hutan Papua, laut Papua dan lembah Papua sedang tidak baik-baik saja oleh ulah manusia yang kemudian akan berdampak pada perubahan iklim yang nyata.

Baca Juga: ALDP: Terjadi 53 Kasus Kekerasan di Tanah Papua Selama Tahun 2022

“Kita harus mengkampanyekan bahwa deforestasi hutan di Papua menjadi ancaman bagi seluruh elemen masyarakat, tidak hanya di Papua tapi seluruh dunia,” ajak Roni ketika diwawanca The Papua Journal, Jumat (03/03).

Ketua BEM USTJ juga dengan tegas mengatakan hentikan deforestasi di Papua karena akan mengancam eksistensi masyarakat adat, hutan adat dan keanekaragan hayati di Papua.

Papua bukan tanah kosong! Papua punya pemiliknya masing-masing, maka pengakuan atas hutan adat, wilayah hukum adat dan keberadaan masyarakat adat wajib dijunjung tinggi demi hak hidup dan hak untuk kepemilikan,” ungkap Roni dengan tegas.

Baca Juga: Kapolda Papua: 16 Anggota Polisi Diperiksa Terkait Kerusuhan Wamena

Roni juga mengatakan, haramkan yang diharamkan dan halalkan yang dihalalkan jangan menghalalkan yang diharamkan.

“Segala bentuk regulasi demi ekplorasi, eksploitasi dan ekstraksi yang kemudian menyebabkan perubahan iklim yang masih di Papua, Kami tidak sepakat dan mengharamkan hal itu,” ujar Roni dalam seluler.

Pihaknya juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama menjaga alam, hutan, laut dan lembah dari sampah plastik. (*)

Halaman:

Editor: Manfred Kudiai

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Saling Melengkapi

Sabtu, 3 Juni 2023 | 02:00 WIB

Satu Hati

Jumat, 2 Juni 2023 | 02:15 WIB

Resep Ayam Asam Manis Nenas

Kamis, 1 Juni 2023 | 10:00 WIB

Tidak Dibiarkan Sendiri

Kamis, 1 Juni 2023 | 02:00 WIB

Milik Allah

Rabu, 31 Mei 2023 | 02:00 WIB

Hidup Menurut Roh

Selasa, 30 Mei 2023 | 02:00 WIB

Hidup dalam Anugerah

Senin, 29 Mei 2023 | 08:06 WIB

Tetap Beriman! Tanpa Kompromi

Minggu, 28 Mei 2023 | 02:00 WIB

Xiong Jianguo

Sabtu, 27 Mei 2023 | 02:00 WIB

Tempayan yang Bocor

Jumat, 26 Mei 2023 | 02:00 WIB
X