Firman Tuhan: Kejadian 43:4-14
Setiap keputusan selalu mengandung risiko kecil ataupun besar. Ketika bencana kelaparan melanda, Yakub menyuruh anak-anaknya pergi membeli gandum ke Mesir.
Untuk memastikan keturunan Yakub tersebut, pejabat Mesir meminta anak-anak Yakub untuk kembali dan membawa serta adik bungsunya yang bernama Benyamin.
Baca Juga: Penerbangan Pesawat Trigana Air Tujuan Dekai, Yahukimo Sementara Diberhentikan
Demi menjaga kelangsungan hidup, akibat bencana kelapan, Yakub mengijinkan anak yang dicintainya itu dibawa ke Mesir.
Bagi Yakub, melepas Benyamin berarti harus siap menanggung risiko kehilangan, anak kesayangannya itu.
Apapun keputusan yang diambil oleh Yakub, sama-sama memiliki resiko yang besar. Bila dia tidak mengijinkan Benyamin pergi, maka seluruh keturunan Yakub akan mati kelaparan. Sebaliknya, bila ia mengijinkan pergi, siap kehilangan anak kesayangannya.
Baca Juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Ricky Ham Pagawak
Kita terbatas dalam segala hal. Kita tidak bisa menentukan apa yang akan terjadi besok; bahkan apa yang akan terjadi beberapa menit lagi pun kita tidak tahu. Kita juga tidak bisa mengendalikan keadaan.
Kita tidak tahu apa yang akan dilakukan orang lain terhadap diri kita satu hari atau satu jam ke depan.
Walaupun kita dapat memperkirakan keadaan yang mungkin terjadi, namun sifatnya tidak pasti.
Baca Juga: Yenny Wahid: Utamakan Dialog Jujur dalam Masalah Papua
Kemampuan kita untuk mengontrol segala sesuatu terhadap milik kita pun terbatas. Kekayaan, kedudukan, kesehatan, popularitas, bahkan hidup kita sewaktu-waktu dapat hilang. Semua dapat terjadi diluar kendali kita.
Keputusan apa pun yang kita ambil selalu mengandung risiko karena keterbatasan kita. Oleh karena itu, diperlukan keberanian untuk mengambil risiko ketika membuat keputusan.
Artikel Terkait
Memikul Salib
Hiduplah Dalam Sukacita
Hikmat Yang Kita Butuhkan
Semangat Keberanian