Firman Tuhan: 1 Samuel 13: 15-18
The Papua Journal - Sejak kecil, aku harus bergelut masalah yang berkaitan dengan perceraian orangtua. Seperti menaiki Roller Coster.
Ada waktu untuk melambat dan menyaksikan pemandangan sekitar, ada saat meluncur tiba-tiba, kadang harus jungkir balik, ada saat tenang dan seterusnya.
Baca Juga: Pawai Ogoh-Ogoh Peringati Nyepi Pertama Digelar di Surakarta
Setiap waktu ia harus siap untuk melindungi ibu dari siksaan sang ayahnya yang kalap, ada saat harus menyembunyikan adikku, kadang pulang melihat rumah seperti kapal pecah.
Ingin rasanya aku pergi, tetapi itu hanya untuk menyelamatkan diri sendiri. Bertahan, itulah satu-satunya tindakan tepat yang harus aku lakukan.
Salah satu tempat pelarianku ialah Gereja. Di sana tempat aku melepaskan keluh kesah. Kapanpun aku butuh, di sana aku dengan leluasa mencurahkan seluruh isi hatiku dan menumpahkan seluruh air mataku yang sudah tidak dapat dibendung lagi.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Kunjungi Papua, 3.600 Personel Aparat Disiagakan
Dalam hening, aku meneriakkan nama Yesus untuk mengangkat seluruh beban hidup yang menekanku. Ya, hanya datang kepada Yesus lah, aku bisa menumpahkan seluruh isi hati tanpa penghakiman.
Kisah tentang keberanian seorang perempuan yang hidup di dalam banyak tekanan dan penderitaan juga pernah dicatat dalam Alkitab, yaitu Hana, istri kesayangan Elkana.
Allah telah menutup buah kandungannya, dan Penina, madunya telah memberikan keturunan laki-laki dan perempuan untuk Elkana. Karena merasa lebih sempurna dan merasa lebih mendapat perhatian dari Elkana, maka Penina bertindak sesuka hati terhadap Hana.
Baca Juga: PMKRI Merauke Mengadakan Nobar Film Mama Malind Su Hilang
Tiada hari tanpa kesedihan dan kegusaran. Berbagai cara dilakukan Penina untuk menyakiti hatinya. Hana memilih bertahan, sekalipun di tengah tekanan, dan kesedihan setiap hari.
Berkat ketekunannya, Allah menjawab permohonan Hana melalui Imam Eli, “Pergilah dengan selamat dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya.” Dan Tuhan memberikan seorang anak laki-laki, namanya Samuel.
Artikel Terkait
Puisi: Kasih Tuhan Yesus
Cerpen: Kado Natal Buat Tuhan Yesus
Masa Depan, Anugerah dari Tuhan
Memberitakan Kematian Tuhan Sampai Dia Datang
Pembaruan Tuhan Kepada Manusia