The Papua Journal - Joko Widodo tiba di Bandara Sentani Jayapura, Papua dan langsung bersama rombongan menuju Kabupaten Keerom, Provinsi Papua untuk mengikuti kegiatan penanaman Jagung, Senin (20/02).
Setelah Presiden menginjakan kaki di Jayapura, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) meliris pernyataan sikap menyambut Kunjungan Kerja (Kunker) tersebut.
Baca Juga: Pemuda dan Mahasiswa Papua Selatan: Klaim Tanah Milik Negara Hacurkan Tanah Adat
“Sang Kepala Negara datang, melakukan Kunker ke Papua berdansa di atas duka takyat tertindas,” papar Juru Bicara TPN PB, Sebby Sambom, dalam pernyataan sikap yang diteruskan ke awak media pada Senin (20/03).
Dalam siaran pers yang dikeluarkan dari Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB Per 20 Maret 2023 itu menekankan kepada seluruh orang Papua untuk sadar akan situasi saat ini di Tanah Papua.
“Seluruh warga (Orang Asli Papua) dari Sorong sampai Merauke wajib sadar dan analisis bahwa, Kunker seorang kepala negara Indonesia ke Papua sangat memalukan negaranya serta merendahkan harkat dan martabat Orang Asli Papua dan dianggap baik-baik saja,” jelas Sebby Sambom dalam pernyataan sikap.
Baca Juga: Mengganggu Industri Tekstil dalam Negeri, Pemerintah Berantas Bisnis Thrifting
Kunjungan-kunjungan Presiden Jokowi ke Papua dinilai tidak memberi dampak positif bagi rakyat Papua dalam hal ini terkait kasus pelanggaran HAM di negeri yang dijuluki sebagai bumi Cenderawasih itu.
“Presiden Jokowi datang meresmin YPHC, padahal masyarakat Ndugama masih dalam pengungsian, tetapi Joko Widodo cuek dan mengabaikannya,” tegas dalam poin pertama dalam pernyataan sikap TPN PB .
Pada poin kedua, pihak TPN PB juga mengatakan bahwa saat Presiden Joko Widodo datang meresmikan Telkomsel 5GB di Timika, Jokowi juga cuek dan mengabaikan kasus mutilasi 4 warga sipil orang Asli Papua di Timika, dan seolah-olah itu hewan yang dimutilasi oleh TNI.
Baca Juga: Pemuda dan Mahasiswa dari Papua Selatan Ungkap Istilah Masyarakat Adat
“Hari Senin tanggal 20 Maret 2023, Presiden Joko Widodo melakukan Kunker ke Jayapura, tetapi ia cuek dan mengabaikan Pilot Susi Air yang disandera TPN PB di bawah Pimpinan Brigjend Egianus Kogoya di Ndugama Darakma, diangkap baik saja,” jelas dalam poin ketiga.
Selanjutnya, pada poin keempat, Sebby Sambom juga mengatakan bahwa pengungsi Yahukimo, Intan Jaya, Pegunungan Bintang, Puncak, Sorong Maybrat dan kasus pembunuhan massal masyarakat sipil Wamena oleh TNI/POLRI juga dianggap tidak ada masalah.
“Sikap seorang kepala negara ini merendahkan dan meremehkan martabat manusia Papua,” Kata Sebby Sambom. (*)
Artikel Terkait
Jokowi Officially Opens 2022 G20 Summit in Bali
Jokowi Ajak Jurnalis Keliling Tahura Ngurah Rai
Joko Widodo: Penangkapan Lukas Enembe Adalah Proses Hukum yang Harus Dihormati
Jokowi dan Panglima TNI diminta Bertanggung Jawab atas Kasus Mutilasi Tarina Murib
Tokoh Papua: Terima Kasih Presiden Joko Widodo
Agenda Joko Widodo ke Papua, Tokoh Pemuda Papua: Hanya Pencitraan
Presiden Joko Widodo Kunjungi Papua, 3.600 Personel Aparat Disiagakan