Pedagang Pasar Karang Nabire Diminta Tidak Buang Sampah di depan Halaman Gereja

The Papua Journal - Halaman Gereja GKI Jemaat Damai, Klasis Nabire tertimbun tumpukan sampah yang dibuang oleh pedagang Pasar Karang Tumaritis mengakibatkan aktivitas ibadah terganggu. Untuk itu, para pedagang dilarang membuang sampah di lingkungan Gereja tersebut.

Hal tersebut dikatakan ketua Pengurus (BPJ) Oktoniel Tenouye kepada awak media setelah menerima keluhan dari jemaat yang datang mengikuti misa di gereja tersebut.

Baca Juga: Layar Tancap Akan Putar 8 Film di Yoboi dan Entrop

"Gereja ini terletak persis di dalam lingkungan Pasar Karang Tumaritis dan tumpukan sampah itu dibuang begitu saja oleh para pedagang," kata Oktoniel Tenouye.

Pihak pengurus Gereja mengimbau semua pedagang agar membuang sampah di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah daerah setempat dan bukan membuang di depan Gereja.

“Sampah yang menumpuk ini memegaruhi aktivitas ibadah dan lingkungan Gereja sehingga mohon diperhatikan oleh para penjual. Kami tegaskan, dilarang buang sampa depan Gereja, mohon buang sampah pada tempat yang disediakan oleh pemerintah daerah kabupaten Nabire,” jelas Tenoye kepada The Papua Journal, Selasa (21/03).

Baca Juga: Misi Katolik Di Wilayah Vogelkop atau Kepala Burung, Papua

Pihak Gereja juga berharap kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini dinas terkait serta petugas kebersihan lingkungan kota untuk segera bergerak mengangkut sampah yang berhamburan dan bertumpuk berbulan-bulan di lingkungan Gereja.

“Pihak yang berwenang mohon diperhatikan sampah yang sedang numpuk di depan Gereja. Karena dengan sampah ini, berpengaruh bagi kesehatan dan lingkungan,” turur Tenouye.

Oktoniel Tenouye mengaku penumpukan sampah itu terjadi selama dua bulan terakhir dan sampai saat ini belum diangkut oleh petugas.

Baca Juga: Hari Raya Suci Nyepi, Pemprov Papua Barat Cuti Bersama

“Warga yang berjualan di Pasar karang mohan supaya tidak membuang sampah di lingkungan gereja dan pasar. Buang sampa pada tempatnya saja,” harapnya. (*)