The Papua Journal - Ketua Pelaksana Festival Munara Beba, Yonatan Yappen mengatakan Festival Munara Beba akan berlangsung pada 22-25 Maret 2023, bertempat di Kampung Werur, Distrik Bikar, Kampung Emuas, Distrik Sausapor dan Pulau Meos Su atau pulau dua di Sausapor, Kabupaten Tambrauw.
“Antusias masyarakat sangat luar biasa. Walaupun persiapannya hanya dua bulan tetapi masyarakat sangat antusias untuk terlibat dalam pelaksanaan Festival Munara Beba ini,” kata Yappen kepada The Papua Journal melalui seluler, Selasa, (21/03).
Baca Juga: Terkait Kasus Lukas Enembe, KPK Panggil Pejabat Asuransi Manulife Indonesia
Menyambut Festival Munara Beba, Yonatan Yappen juga menyampaikan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan dalam melaksanakan iven budaya yang dilaksanakan pertama kali di negeri Penyu Belimbing.
“Meskipun persiapan panitia dengan waktu yang terbatas, tetapi respon dan dukungan masyarakat selama pelaksanaan festival ini sangat luar biasa,” beber Yonatan Yappen.
“Makna festival Munara Beba dilihat dari sejak dulu bagaimana para orang tua sangat menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan dalam kehidupannya sehari-hari, terutama di wilayah pesisir pantai di Kabupaten Tambrauw,” jelas Yonatan Yappen.
Baca Juga: AMP Yogyakarta Gelar Konfertak
Yonatan Yappen juga menjelaskan, “Perkembangan era digital dan teknologi saat ini yang terus berubah, membuat kebiasaan dan tradisi masa lalu yang ditanamkan oleh para orang tua dahulu mulai memudar.”
“Kegiatan festival ini merangkul kita kembali bukan hanya orang Byak di Kabupaten Tambrauw, tetapi semua masyarakat terutama beberapa suku di Kabupaten Tambrauw,” ujar Yonatan Yappen.
Salah satu hal yang menarik dalam festival ini adalah pembuatan perahu yang disesuaikan dengan tradisi para orang tua sejak dahulu membuatnya hingga saat ini, terutama beberapa keret atau marga Byak yang ada di wilayah pesisir Kabupaten Tambrauw.
Baca Juga: Pedagang Pasar Karang Nabire Diminta Tidak Buang Sampah di depan Halaman Gereja
“Perahu yang dibuat secara tradisional ini berdasarkan tiap-tiap keret atau marga Byak yang mendiami pesisir Kabupaten Tambruw, ada sekitar 6 perahu melambangkan 6 marga,” pungkas Yappen mengakhiri. (Agustina Doo)
Artikel Terkait
Tokoh Adat Tambrauw Dukung Pembentukan LEMATA
Di Kanada, Masyarakat Adat Papua Desak Komitmen Pemerintah Selamatkan Hutan
Benaya Harobu: Film Tanah Tabi Adalah Ajakan Merawat Adat dan Budaya
JelangĀ Musdat LEMATA di Kabupaten Tambrauw, Persiapan Panitia Dimaksimalkan
Pujiyono: KUHP Nasional Akui Hukum Masyarakat Adat
Pemuda dan Mahasiswa Tegaskan Cabut Izin Operasi PT Indo Asiana Lestari di Tanah Adat Suku Awyu