Renungan Harian; Sabtu, 27 Mei 2023
Bacaan Alkitab: Roma 5:1-9
The Papua Journal - Xiong Jianguo (50 th) tinggal bersama istrinya di sebuah ruangan kecil. Ia seorang tunawisma yang tulus hati.
Suatu hari pria itu menemukan bayi perempuan ketika sedang mencari botol plastik di tong sampah. Bayi yang masih merah itu ditemukannya dalam kondisi terbungkus selimut di sebuah kotak.
Baca Juga: Prarekonstruksi Meninggalnya Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Digelar
Di dalamnya terdapat sebuah kertas bertuliskan: lahir 15 Oktober 2007. Kemungkinan besar, anak itu lahir dari keluarga yang tidak menginginkan anak perempuan.
Merasa tidak tega melihat bayi perempuan itu, ia memutuskan untuk merawat dan membesarkannya sebagai anak sendiri dan memberi nama Yanyan.
“Tidak peduli seberapa sulit hidup, aku berniat untuk membesarkan dia sampai cukup dewasa untuk berdiri di atas dua kakinya sendiri," tekad Xiong Jianguo.
Kehidupan yang miskin membuat Yanyan tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah. Xiong Jianguo, yang hanya lulusan kelas tiga SD bertekat untuk tetap melakukan yang terbaik dengan mengajari Yanyan membaca, menulis, dan berhitung semampunya.
Baca Juga: PLN Buka Lowongan Pegawai Khusus Orang Asli Papua
Sekarang Yanyan sudah bisa membaca puisi dan kisah-kisah dongeng dengan lancar. Bahkan ia sering menghibur teman-temannya yang juga tinggal di bawah jembatan dengan membacakan dongeng atau puisi yang dikuasainya.
Hidup di dalam kekurangan, tidak menyurutkan ketulusan hati Xiong Jianguo untuk mengasihi Yanyan.
Lebih dari yang dapat Xiong Jianguo lakukan, Allah telah menunjukkan kasih yang besar kepada kita melalui kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib.
Dia bukan hanya memberikan sebagian, tetapi seluruhnya, totalitas, bahkan nyawanya diberikan untuk menebus kita dari dosa. Maukah kita melakukan hal serupa untuk sesama?
Artikel Terkait
Kebangkitan Tubuh
Penerimaan Diri
Tanggung Jawab dalam Hal Kecil
Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga