The Papua Journal - Sandera Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Capt Philips Mark Mehrthens menyatakan TPNPB telah memberikan waktu selama dua bulan untuk semua negara yang lain ikut bicara dengan Indonesia untuk Papua Merdeka.
"Kalau sudah dua bulan, mereka tidak bicara dengan Papua, mereka (TPNPB) akan tembak saya," pungkas pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Martin dalam viedo singkat yang dirilis Tentara Pembebasan Papua Barat (TPNPB), dibawah kamando Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama TPNPB, Egianus Kogoya, Sabtu (27/05).
Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat,Egianus Kogoya mengaskan negara Indonesia segera mengakui kebebasan dan kemerdekaan Papua Barat.
"Itu sudah, Pak Pilot telah mengaku diri bahwa dari negara trus dari negara Indonesia harus hanya mengaku saja. Jadi negara-negara harus tondong Indonesia unntuk mengakui saja," tegas Kogoya.
Baca Juga: Statemen Diplomat TPNPB
Pihak TPNPB hanya memberikan waktu hanya dua bulan. Jika selama waktu dua bulan yang telah diberikan oleh TPNB tidak menyahut maka pihak TPNPB dengan tegas menyatakan akan menembak mati pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu.(*)
Artikel Terkait
TPNPB Kembali Tembak Pesawat, Kali Ini Asian One di Badara Beoga, Kabupaten Puncak
TPNPB Akui Dua Belas Jenazah TNI Masih di Tangan Mereka
TPNPB: Panglima TNI Tidak Bertanggung Jawab Atas Anggotanya
Diplomat TPNPB Minta Bantuan Peralatan Perang kepada Negara-negara PBB
Statemen Diplomat TPNPB
Jubir TPNPB: Ini Kondisi Terbaru Pilot Susi Air asal Selandia Baru yang Minta Indonesia Berhenti Jatuhkan Bom
Kapolda Papua: Ada Pejabat Bantu TPNPB
TPNPB: Kami Sudah Tembak 16 Anggota TNI dan Rebut Peralatan Militer
Kolonel Kav Herman Taryaman: Tak Ada Prajurit TNI yang Disandera TPNPB
Kapolda Papua: Kami Terus Dalami Penyuplai Dana ke TPNPB