The Papua Journal - Salah satu peserta Seminar dan Diskusi Perayaan Peringatan 129 Tahun Misi Katolik di Tanah Papua yang diutus mewakili Keuskupan Timika, Michael Kuum mengapresiasi kinerja Tim Dapur Harapan yang sedang bekerja meluruskan sejarah dan hal-hal penting lainnya dalam misi Katolik di Tanah Papua.
"Tim Dapur Harapan ini memang saya sangat apreasi dan bangga. Pokoknya saya angkat topi dengan kehadiran tim Dapur Harapan ini, serta kerja-kerja yang selama ini telah dilakukan," jelas Kuum kepada The Papua Journal, Rabu (31/05) di Timika, Papua.
Baca Juga: TPNPB Klaim Telah Tembak 7 Anggota TNI, Mantan Anggota TNI Terlibat
Dikatakan, Dapur Harapan benar-benar ingin mengangkat dan membongkar apa yang selama ini menjadi kutukan atau stigma serta sejarah yang pernah terjadi pada masa lalu tetapi tidak pernah dibuka tentang perjalanan panjang agama Katolik di Tanah Papua.
"Salah satunya adalah membicarakan perjalanan panjang Pater Lecoq D'Armanville yang telah dilakukan di Fakfak bertepatan dengan Hari Perayaan 129 Tahun Misi Katolik Masuk ke Tanah Papua," ujarnya.
Michael Kuum mengaku dengan terbentuknya Tim Dapur Harapan itu telah memberikan pandangan serta sejarah Panjang Misi Katilik di Tanah Papua.
Baca Juga: IPPMA Gelar Seminar tentang Teknik Persidangan
"Saya ikuti kegiatan di Fakfak selama beberapa hari itu, memberikan nilai yang positif dan melihat perkembangan gereja Katolik dari masa ke masa. Gereja katolik di Tanah Papua ini, bukan makin maju tetapi jalan di tempat. Kerena memang, sejarah itu menjadi guru. Dan itu benar sebagaimana tema yang diangkat dalam perayaan misi katolik, kemarin," jelasnya lagi.
Kesempatan kemarin, kata Michael Kuum, salah satu momen yang terbaik untuk menilai dan mengasah tentang keberadaan agama katolik di Tanah Papua.
"Selama ini, yah, Katolik memang lupa itu (Tidak pernah bicarakan lebih jauh tentang sejarah misi Katolik -red) secara terbuka sebagaimana yang telah dilakukan di Fakfak," ungkapnya.
Michael Kuum menilai, pemikiran-pemikiran bijak yang sedang dan telah dilakukan oleh Tim Dapur Harapan harus didukung penuh oleh semua lapisan masyarakat maupun pengurus gereja dalam hal ini para Uskup Lima Keuskupan Regio Tanah Papua.
Baca Juga: Prof Denny Indrayana: Tidak Ada Pembocoran Rahasia Negara
"Saya percaya bahwa dengan apa yang telah kita lakukan itu, pasti kedepannya akan membuka jalan bukan hanya perjalanan Pater Lecoq saja tetapi semua tokoh-tokoh yang pernah menjadi bagian dari penyebaran misi Katolik di Tanah Papua, baik itu katekis ataupun pejung-pejuang yang terlupakan jasanya dalam penyebaran agama Katolik di Tanah Papua, baik itu di pelosok, pengunungan, lembah dan pesisir," ucap penuh harap.
Dia juga percaya bahwa kedepannya, semua catatan sejarah ini akan terbuka dan semoga dibuatkan dalam satu buku yang akan memberikan satu penghargaan yang akan ditinggalkan oleh Tim Dapur Harapan maupun semua pihak yang terlibat dan kemudian akan menjadi catatan sejarah yang akan dinikmati generasi selanjutnya.
Artikel Terkait
Hari Arwah Sedunia, Umat Katolik Jayapura dan Keerom akan Ziarah ke Makam Misionaris
128 Mahaiswa Katolik Uncen Ikut Temu Akrab UKM KMK St. Alexander
Gua Maria di Nabire, Ziarah Katolik Paling Asri di Lagari yang Bisa Dikunjungi
Misi Katolik Di Wilayah Vogelkop atau Kepala Burung, Papua
Para Uskup Regio Papua akan Umumkan Hari Misi Katolik di Tanah Papua
Misi Katolik Ke-129 Tahun di Tanah Papua, Dandim 1803: Junjung Tinggi Sembonyan Leluhur
Clemens Adopak: Manghie Sebagai Dasar dalam Peringatan Misi Katolik di Tanah Papua
Seminar dan Diskusi Publik: Menggali Sejarah dari Pelaku Sejarah Misi Katolik di Tanah Papua
Umat dan Imam Bahas Perkembangan Gereja Katolik di Tanah Papua dari Masa ke Masa
Titus Pekei: 22 Mei Puncak Hari Misi Katolik di Tanah Papua