• Jumat, 29 September 2023

Jelang HUT-89 Injil Masuk di Ninati, Gereja Katolik Gelar Pentas Seni

- Minggu, 9 Oktober 2022 | 13:32 WIB
Penampilan Salah Satu Kelompok Peserta dalam Pentas Seni di Aula Kantor Bupati, Tanah Merah, Sabtu (07/22) (TPJ - Benediktus Fatubun)
Penampilan Salah Satu Kelompok Peserta dalam Pentas Seni di Aula Kantor Bupati, Tanah Merah, Sabtu (07/22) (TPJ - Benediktus Fatubun)

 

The Papua Journal - Jelang HUT ke-89 masuknya Injil di Ninati, Kevikepan Mindiptana yang akan diperingati pada 10 Oktober 2022 mendatang, panitia melangsungkan pentas seni di Aula Kantor Bupati, Tanah Merah, Sabtu (07/22).

Ketua Panitia HUT ke-89 Gereja Katolik masuk ke Ninati, Kevikepan Mindiptana, Alexander Kambayong mengatakan pentas seni yang dilaksanakan itu upaya merawat kebudayaan yang terdapat di kabupaten tersebut.

“Budaya kita sangat kaya. Masyarakat umum dan khususnya anak-anak punya potensi dalam membawakan tari-tarian budaya,” jelas Alexander Kambayong kepada The Papua Journal saat ditemui, Sabtu (07/22).

Baca Juga: Papua Masuk dalam 10 Besar Provinsi Dengan Kasus HIV Tertinggi

Menurut Alexander, budaya harus di jaga dengan cara memberikan panggung kepada geresi muda untuk menampilkan potensi mereka di bidang tarian dan musik bertemakan kebudayaan. Potensi yang dimiliki harus dikembangkan secara terus-menerus.

“Tari-tarian, kedepannya anak-anak tidak hanya tampil di acara gereja, tapi dapat mengikuti iven-iven kebudayaan di luar daerah,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Paroki Hati Kudus Tanah Merah, Matheus Silubun mengatakan kegiatan pentas seni telah menujukkan keberagaman budaya yang ada di Boven Digoel.

“Kegiatan malam ini menujukkan apa yang sudah dibangun oleh Pastor Petrus Hoeber dalam hal keberagaman budaya. Pastor Petrus Hoeber datang bersama guru-guru katekese dari berbagai budaya. Mereka datang dan diterima oleh masyarakat Ninati. Keberagamaan ini harus tetap dipelihara,” pinta Matheus Silubun.

Baca Juga: Puisi: Sista Leonie Tanggahma..

Kata Matheus Silubun, gereja sangat menghormati nilai-nilai budaya suatu masyarakat sehingga pihaknya mendukung dengan penuh.

Pria berdarah Kei tersebut menambakan dengan hadirnya kegiatan tersebut pihaknya berharap anak-anak muda semakin mengenal dan memahami budayanya.

Kemudian, Sarje Papey, salah satu peserta yag ikut dalam kegiatan itu mengaku sangat baik karena mengenalkan sejarah masukanya gereja Katolik dan mengenal budaya.

“Acara yang diselenggarakan ini sangat bagus. Kehadiran acara seperti ini, anak-anak muda dapat kembali mengenal budaya dan sejarah masuknya gereja katolik di Boven Digoel. Saya berharap, kedepannya kegiatan ini dibuat lebih kreatif dan beragam,” kata Sarje Papey.

Akan tetapi menurut Sarje Papey berharap kegaiatan yang akan mendatang dapat dibuat lebih beragam dan tidak hanya tari-tarian tetapi menampilkan cerita rakyat yang berkisah tentang sejarah masuknya gereja di Tanah Merah, kabupaten Boven Digoel.

Halaman:

Editor: Manfred Kudiai

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aktivis lingkungan Sebut Nasib Masyarakat Adat Diabaikan

Kamis, 28 September 2023 | 13:51 WIB

Yesus Kristus Mengandalkan Belas Kasih

Kamis, 28 September 2023 | 02:00 WIB

Siap Melayani

Rabu, 27 September 2023 | 02:00 WIB

Kesaksian Victor Yeimo di Hadapan Ribuan Massa

Selasa, 26 September 2023 | 16:56 WIB

Jangan Biarkan Dengki Menguasai

Selasa, 26 September 2023 | 02:00 WIB

Allah Yang Setia

Senin, 25 September 2023 | 02:00 WIB

Masalah Itu Berguna

Minggu, 24 September 2023 | 07:56 WIB

Dekaibooks: Giat Lapak Baca Buku Gratis serta Harapannya

Sabtu, 23 September 2023 | 17:53 WIB

Senantiasa Mendengarkan Sabda-sabda Tuhan

Sabtu, 23 September 2023 | 02:00 WIB
X